Utang yang Sehat dalam Keuangan, Utang yang Seperti Apa?
Munculnya aplikasi pinjaman uang online cepat legal seperti Kredivo yang sangat masif tiga tahun belakangan membuat setiap orang saat ini semakin mudah mendapatkan kredit dan pinjaman. Terutama mereka yang belum “tersentuh” oleh bank dan lembaga sejenisnya.
Di satu sisi, adanya fintech atau aplikasi pinjaman uang online cepat bisa membantu banyak orang yang membutuhkan pinjaman dalam waktu singkat. Di sisi lain, hal ini juga memiliki dampak negatif pada kondisi keuangan seiring dengan banyaknya orang yang tidak bijak dalam berutang dan menggunakan aplikasi fintech.
Padahal, sebelum berutang, sangat penting sifatnya untuk mempertimbangkan matang-matang dan mengetahui lebih dulu jenis-jenis utang. Dua yang utama adalah utang produktif dan utang konsumtif.
Alih-alih produktif seperti berutang untuk modal bisnis, kebanyakan orang justru berutang demi memenuhi kebutuhan konsumtif seperti belanja atau kredit gadget. Tentu, hal ini tidak salah jika dilakukan dalam koridor yang benar dan porsinya masih sehat. Sebaliknya, jika sudah lewat dari batas sehat, hal tersebut perlu disetop dan diperbaiki segera sebelum keuangan porakporanda.
Lantas, seperti apa sih utang yang dikategorikan sehat bagi keuangan?
Utang yang porsinya kurang dari 30% total penghasilan sebulan
Selain tidak besar pasak daripada tiang, salah satu ciri keuangan yang sehat bisa dilihat dari porsi utangnya. Sesuai yang dianjurkan banyak pakar keuangan, kondisi keuangan bisa dikatakan sehat jika total utang atau angsuran yang dimiliki tidak lebih dari 30% total penghasilan per bulannya. Kalau kamu punya penghasilan sebesar Rp 8 juta per bulan, maka uang yang dialokasikan untuk bayar utang sebulannya tidak boleh lebih dari Rp 2,4 juta. Kurang dari jumlah tersebut, tentu makin baik dan sehat.
Jika sudah mencapai angka 30% dari jumlah penghasilan, kamu perlu setop berutang sementara. Sebab, jika ditambah lagi, kebutuhan yang lain bisa terganggu pemenuhannya. Yang lebih buruk, bisa terjadi kredit macet yang pada akhirnya akan semakin menambah beban keuanganmu.
Utang yang produktif untuk berbisnis dengan perencanaan matang
Utang yang produktif adalah utang yang bisa menambah nilai atau manfaat dalam keuangan. Salah satunya adalah utang untuk berbisnis, baik untuk membangun bisnis baru dari awal atau sebagai tambahan modal untuk membesarkan bisnis yang saat ini sudah kamu miliki. Modal adalah salah satu faktor penting dalam aktivitas bisnis. Nah, berutang kerap dijadikan sebagai pilihan utama oleh para pebisnis untuk mendapatkan modal. Tentunya, dengan perencanaan dan hitung-hitungan yang matang sesuai profit bisnis dan forecast-nya. Dari profit tersebutlah nantinya angsuran pinjaman modal tersebut bisa dibayarkan.
Sekarang ini, bukan cuma mereka yang sudah punya bisnis saja yang bisa mengajukan pinjaman untuk tambahan modal. Kamu yang pemula dan baru punya rencana pun bisa lho mengajukan pinjaman modal usaha. Di sinilah salah satu benefit dari adanya aplikasi pinjaman uang online cepat, bisa digunakan untuk pinjaman modal. Namun, dari sekian banyak aplikasi fintech yang ada, kamu harus pilah-pilih dengan cermat jika tujuannya untuk pinjaman usaha. Sebab, ada fintech yang khusus menawarkan pinjaman hanya untuk modal usaha dengan bunga rendah, ada juga jenis P2P lending yang menawarkan pinjaman harian dengan suku bunga di atas rata-rata.
Kredivo merupakan salah satu aplikasi pinjaman uang online cepat berbunga rendah yang bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan, salah satunya pinjaman modal. Dengan tingkat suku bunga hanya 2,6% per bulan, Kredivo menawarkan opsi tenor mulai 30 hari, 3 bulan, dan maksimal 6 bulan bagi kamu yang mau pinjam dana. Pinjaman dana di Kredivo berlaku minimal mulai dari 500 ribu. Daftarnya mudah dan proses approvalnya hanya memakan waktu 1 x 24 jam. Plus, jika kamu daftar sebagai pengguna Premium, kamu berpeluang dapat limit maksimal sampai dengan Rp 30 juta juga lho!
Utang yang tujuannya bukan untuk gaya hidup
Sudah jadi rahasia umum kalau banyak orang berutang demi memenuhi gaya hidup. Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan punya gaya hidup tertentu. Tapi, wajib disesuaikan dengan kemampuan. Kalau sampai harus berutang, berarti ada yang salah dengan cara kamu berpikir dan mengelola keuangan. Jangan sampai kebablasan, yuk perbaiki segera!
Misalnya, kamu mau beli iPhone keluaran terbaru hanya karena circle-mu sudah punya, padahal kondisi HP-mu saat ini masih sangat memadai dan berfungsi baik. Atau, kamu memaksakan pergi liburan dengan kartu kredit untuk cicil tiket pesawat dan hotel demi feed di Instagram Story. Jenis utang yang seperti ini sangat tidak disarankan jika kamu mau keuangan tetap sehat dan stabil.
Utang yang digunakan untuk membeli aset
Membeli aset seperti rumah adalah salah satu contohnya. Mengingat, harga rumah setiap tahunnya selalu naik sehingga banyak orang memutuskan untuk membeli rumah dengan cara kredit di bank. Yang perlu kamu siapkan hanyalah sejumlah uang untuk uang mukanya sebelum kredit diajukan. Berutang untuk kebutuhan ini masuk kategori utang yang sehat karena kamu akan selalu membutuhkan rumah untuk tempat tinggal.
Namun, berutang atau mengambil kredit untuk rumah bukanlah hal yang bisa dipikirkan sehari dua hari. Sebab, kredit ini akan memakan waktu sangat panjang, mulai dari 10 sampai 20 tahun. Jika kamu berniat ambil kredit rumah, selain mengukur kemampuan finansial, kamu juga perlu berkonsultasi, membandingkan bunga dari bank satu ke bank lain, mengecek kredibilitas developer, dan jangan mudah tergiur dengan tawaran yang terkesan too good to be true. Yang paling penting, diskusikan dengan pasangan, orangtua, atau orang terdekat sebagai pertimbangan keputusanmu ya!